Strategi City Branding Provinsi Bengkulu Melalui Festival Tabot
DOI:
https://doi.org/10.58684/jarvic.v2i4.94Keywords:
City Branding, Bengkulu Province, Tabot FestivalAbstract
Bengkulu Province is an area rich in culture and traditions which are still considered a legacy from our ancestors, one of which is Tabot. That in this era of globalization, competition between regions is getting tougher by increasingly developing regional potential and uniqueness so that they are able to compete with other regions. In this case, a city needs a strategy to create a strong regional or global positioning, this is better known as City Branding. City branding is one of the appropriate strategies to be implemented by the Bengkulu Province Tourism Office to develop a city identity that can attract domestic and foreign tourists to visit Bengkulu Province. This research aims to understand the city branding strategy of the Bengkulu Province Tourism Office in developing city branding through the Tabot Festival. This research method uses a qualitative research method using a descriptive approach. This qualitative research aims to explain the phenomenon through interview, observation and documentation data collection techniques. In this research there were five informants who were taken using purposive techniques. In data analysis techniques by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. And checking the validity of the data was carried out using triangulation. The results of this research are for an identity strategy to first determine the identity of the city which can differentiate it from other areas which is symbolized using a logo or tagline. The objective strategy for city branding through the Tabot festival is to raise the image of the city and to attract the interest of local and foreign tourists. The strategy used by the Bengkulu Province Tourism Office is to collaborate with stakeholders related to the tourism sector such as the tourism industry, and to promote through media such as electronic media, online media, printed promotional media such as billboards and banners. The coherence strategy is to have a common message conveyed in promoting this branding, namely through communication carried out with other stakeholders by including the branding logo from Bengkulu Province.
References
Buku
Dra. Dyva Claretta, M. d. (2022). Inovasi dan strategi public relations dalam meningkatkan citra perusahaan. Malang: Cv.Literasi Nusantara Abadi.
Dr. H. Murodi, M. (2016). pendidikan agama islam sejarah kebudayaan islam. semarang: PT.Karya Toha Putra Jl. Raya Mangkang KM 16 Semarang.
Helaludding, H. W. (2019). Analisis Data Kualitatif : Sebuah Tinjauan Teori & Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Prof.Dr.H.Afifudin, M. D. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Cv.
Pustaka Setia.
Rahardjo, T. (2004). Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Gitanyali.
Surokim, d. (2016). Riset Komunikasi: Strategi Praktis Bagi Peneliti Pemula. Suwardi, H., et al. Pelayanan Publik, Persepsi Pembangunan dan Local Area City Branding Konsep dan Strategi. UnisriPress, 2021.
Umar, h. (2003). metode riset bisnis panduan mahasiswa untuk melaksanakan riset dilengkapi contoh proposal dan hasil riset bidang manajemen dan akuntansi. jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Zamzam, F. (2018). aplikasi metodologi penelitian. yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Helaluddin, h. w. (2019). analisis data kualitatif sebuah tinjauan teori dan praktik. sekolah tinggi theologia jaffray.
Intyaswono, S. (2016). Peran Strategi City Branding Kota Batu Dalam Trend Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) vol.30 No. 1 Januari 2016, 67-68.
Kartikasari, T. U. (2012). Strategi Integrated Marketing Communication Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu.
Luthfi, A. (2018). Konsep City Branding Sebuah Pendekatan “The City Brand Hexagon” Pada Pembentukan Identitas Kota. Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis ke-3 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, 317-318
Meleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Novi, E. (2017). City branding provinsi bengkulu pada festival tabot dalam upaya melestarikan pariwisata budaya daerah. jurnal visi komunikasi/volume 16, no.01, mei 2017, 15.
Pratiwi, E. S. (2019). Kajian Konsep City Branding Kota Pekanbaru. 13-14.
Putri, A. A. (2021). Strategi Branding Pariwisata Bengkulu Oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. Jurnal Profesional FIS UNIVED Vol. 8 No.1 Juni 2021,3.
Renta, p. p. (2011). tabot upacara tradisi masyarakat pesisir bengkulu. Sabda, Volume 6, Nomor 1, April 2011: 47-55, 48-49.
Suhartini, d. (2018). Perancangan Sistem Administrasi Perumahan pada PT.Gunung Berlian Nusantara Prabumulih. JSK (Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi) Vol. 02 No.02, 3.Jawa Timur: Pusat Kajian Komunikasi Publik .
Syam, N. W. (2010). komunikasi pari Strategi City Brading Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak Dalam Peningkatan Daya Tarik Pariwisata. Jurnal WedanaVolume V No wisata di indonesia. bandung: new publishing.
Sylvina Rusadi, M. W. (2019). 2Oktober 2019, 19.
Wibawanto, W. d. (2015). Peran Akademisi Dalam Kontruksi City Branding. 1- 11.
Jurnal
Diella, A. (2020). Strategi Komunikasi City Branding Kota Magelang (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Magelang dalam Membentuk City Branding "Magelang Kota Sejuta Bunga). 11-15.
Elma Sutrian, d. (2019). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tugas Resume Ujian Akhir Semester (UAS).
Erlita. (2017). city branding provinsi bengkulu pada festival tabot dalam upaya melestarikan pariwisata budaya daerah. jurnal visi komunikasi/ volume 16. no.01, mei 2017 14-25, 17.
Fitriani, N. (2019). Strategi City Branding Memperkuat Potensi Wisata (Studi Deskriptif pada Dinas Pariwisata kabupaten Sleman dalam Brand“Sleman The Living Culture Part Of Jogja”). 15-16.
Firiansyah, i. (2020). efektivitas city branding "pekanbaru smart city madani" dalam menciptakan identitas kota pekanbaru. 30.
Helaluddin, h. w. (2019). analisis data kualitatif sebuah tinjauan teori dan praktik. sekolah tinggi theologia jaffray.
Intyaswono, S. (2016). Peran Strategi City Branding Kota Batu Dalam Trend Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) vol.30 No. 1 Januari 2016, 67-68.
Kartikasari, T. U. (2012). Strategi Integrated Marketing Communication Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu.
Luthfi, A. (2018). Konsep City Branding Sebuah Pendekatan “The City Brand Hexagon” Pada Pembentukan Identitas Kota. Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis ke-3 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, 317-318
Meleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Novi, E. (2017). City branding provinsi bengkulu pada festival tabot dalam upaya melestarikan pariwisata budaya daerah. jurnal visi komunikasi/volume 16, no.01, mei 2017, 15.
Pratiwi, E. S. (2019). Kajian Konsep City Branding Kota Pekanbaru. 13-14.
Putri, A. A. (2021). Strategi Branding Pariwisata Bengkulu Oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. Jurnal Profesional FIS UNIVED Vol. 8 No.1 Juni 2021,3.
Renta, p. p. (2011). tabot upacara tradisi masyarakat pesisir bengkulu. Sabda, Volume 6, Nomor 1, April 2011: 47-55, 48-49.
Suhartini, d. (2018). Perancangan Sistem Administrasi Perumahan pada PT.Gunung Berlian Nusantara Prabumulih. JSK (Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi) Vol. 02 No.02, 3.Jawa Timur: Pusat Kajian Komunikasi Publik .
Syam, N. W. (2010). komunikasi pari Strategi City Brading Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak Dalam Peningkatan Daya Tarik Pariwisata. Jurnal WedanaVolume V No wisata di indonesia. bandung: new publishing.
Sylvina Rusadi, M. W. (2019). 2Oktober 2019, 19.
Wibawanto, W. d. (2015). Peran Akademisi Dalam Kontruksi City Branding. 1- 11.